Minggu, 09 Oktober 2016

Lab 4.3 OSPF Single Area




Assalamualaikum Wr. Wb

Kali ini saya akan menjelaskan mengenai konfigurasi OSPF single area dengan menggunakan cisco packet tracker. 

OSPF adalah protokol Dynamic Routing yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah, OSPF ini tidak diciptakan oleh vendor manapun, jadi dengan kata lain OSPF ini dapat diimplementasikan pada perangkat apapun. 

OSPF merupakan suatu protokol routing yang menerapkan konsep hirarki, artinya OSPF ini membagi jaringan menjadi beberapa tingkatan, yang mana tingkatan-tingkatan ini diterapkan melalui pengelompokkan-pengelompokkan jaringan yang disebut area.

Nah, dengan adanya konsep hirarki routing (tingkatan/pengelompokkan) menjadikan penyebaran informasinya dapat dimaksimalkan sehingga penyampaian informasinya lebih teratur. atau istilah gampangnya, gak nyebar ke sembarang tempat, dan ke sana kesini tapi tepat pada sasaran. Di tambah lagi, pada link-state ini akan melakukan penyelidikan terhadap semua koneksi yang terdapat di dalam jaringan. yaitu mulai dari status dari koneksi tersebut, jenis dan tipe koneksi yang digunakan, serta kecepatan koneksi. Jadi, alogritma link-state ini memperbaiki pengetauan jarak router dan bagaimana mereka saling terkoneksi, sehingga, dengan keteraturan pendistribusian informasi penggunaan bandwidth lebih efesien, dan lebih tepat dalam menentukan jalur-jalur terbaiki menuju lokasi. 

Topologi 


Pada topologi di atas ini, kita akan melakukan konfigurasi OSPF single area saja, yang nantinya topologi ini akan diarahkan untuk membuktikan bahwa OSPF menentukan jalur route terdekat untuk sampai ke tujuan dalam sebuah network. Dan berikut tahap-tahap konfigurasi yang akan kita lakukan :

1. setting ip address pada setiap router dan end devices
2. meng-konfigurasi OSPF 
3. Melakukan pengecekkan ping & tabel routing
4. pengetesan

Langsung saja, sekarang kita akan konfigurasi ip address masing-masing.

1. Konfigurasi IP Address

  • IP Address R1
IP ADDRESS
INTERFACE
10.10.10.1
Fast Ethernet 0/0
11.11.11.1
Fast Ethernet 0/1      




R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip addr 10.10.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#ex
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.1 255.255.255.0
R1(config-if)#ex

Penjelasan :


R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip addr 10.10.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut

[int fa0/0] adalah port / interface yang akan di daftarkan pada router.
[ip addr] adalah perintah untuk memasukkan ip address.
[10.10.10.1] adalah ip address yang akan di daftarkan pada router.
[255.255.255.0] adalah netmask yang digunakan.

[no shut] adalah perintah yang berfungsi untuk menyalakan interface int fa0/0. karena secara default interface ini masih dalam keadaan mati, oleh karena itu kita gunakan perintah tersebut agar interfacenya hidup. 

  • IP Address R2
IP ADDRESS
INTERFACE
11.11.11.1
Fast Ethernet 0/0
12.12.12.1
Fast Ethernet 0/1      




R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip addr 11.11.11.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#ex
R2(config)#int fa0/1
R2(config-if)#ip addr 12.12.12.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shut
  • IP Address R3
IP ADDRESS
INTERFACE
12.12.12.2
Fast Ethernet 0/0
13.13.13.1
Fast Ethernet 0/1      




R3(config)#int fa0/0
R3(config-if)#ip addr 12.12.12.2 255.255.255.0
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#ex
R3(config)#int fa0/1
R3(config-if)#ip addr 13.13.13.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shut
  • IP Address R4
IP ADDRESS
INTERFACE
13.13.13.2
Fast Ethernet 0/0
14.14.14.1
Fast Ethernet 0/1      




R4(config)#int fa0/0
R4(config-if)#ip addr 13.13.13.2 255.255.255.0
R4(config-if)#no shut
R4(config-if)#ex
R4(config)#int fa0/1
R4(config-if)#ip addr 14.14.14.1 255.255.255.0
R4(config-if)#no shut
  • IP Address PC 1
Untuk mendaftarkan ip pada pc, klik pada pc yang akan di konfigurasi setelah itu akan muncul sebuah jendela klik Desktop lalu pilih IP Configuration. Dan lakukan hal yang sama pada semua PC. 

  • IP Address PC 2

Selanjutnya, untuk memastikan apakah ip address yang telah di daftarkan benar ataukah salah, atau berhasil atau tidak berhasil lakukan perintah ping untuk mengecek koneksi antar router yang berada dalam satu jaringan. 

untuk melakukan ping gunakan perintah :

R1#ping [IP Address tujuan]


*di sini saya tidak akan menampilkan pengetesan ping pada masing-masing router, tetapi untuk memastikan bahwa setiap router telah terhubung ataukah belum, silahkan Anda lakukan pengetesan ping pada tiap-tiap router. 

> Ping dari R1 ke ip address yang berada  dalam 1 network. 




2. Konfigurasi OSPF 

Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi OSPF pada masing-masing router. 

perintah untuk mengkonfigurasi ospf :

Router config# router ospf [ospf ID]

[router ospf] adalah perintah untuk ]melakukan konfigurasi ospf
[ospf ID] adalah deretan angka-angka desimal dari 1 sampai 65535 yang digunakan sebagai ID suatu router OSPF (pengenal).

Router(config-router)# Network [alamat ip network] [wildcard mask] area [nomor area]

[network] adalah perintah untuk memasukkan alamat ip network
[alamat ip network] adalah bagian yang berisi ip network yang akan didaftarkan

[wildcard mask] adalah kebalikan dari subnet mask ip address yang ingin didaftarkan. untuk menentukan wildcard dapat menggunakan rumus 255.255.255.255 - netmask ip address yang di daftarkan. contoh, netmask ip address yang saya gunakan adalah 255.255.255.0 maka, nilai wildcard yang saya dapatkan adalah 0.0.0.255 dimana angka tersebut di dapat dari hasil pengurangan 255.255.255.255 - 255.255.255.0

  • R1

R1(config)#router ospf 7

R1(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 7

R1(config-router)#network 11.11.11.0 0.0.0.255 area 7

R1(config-router)#exit
fitrahkanugrah.blogspot.com


[ospf] adalah perintah untuk konfigurasi ospf.
[7] adalah OSPF ID.
[network] adalah perintah untuk mendanftarkan network.
[10.10.10.0] network yang akan didaftarkan.
[11.11.11.0] network yang akan didaftarkan.
[0.0.0.255] wildcard mask yang digunakan / didapatkan.
[area] adalah perintah untuk memasukkan area
[7] adalah nomor area.
[exit] adalah perintah untuk keluar dari commond.

  • R2  

R2(config)#router ospf 7

R2(config-router)#network 11.11.11.0 0.0.0.255 area 7

R2(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 7

R2(config-router)#exit

fitrahkanugrah.blogspot.com
  • R3


R3(config)#router ospf 7

R3(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 7

R3(config-router)#network 13.13.13.0 0.0.0.255 area 7

R3(config-router)#exit
fitrahkanugrah.blogspot.com
  • R4


R4(config)#router ospf 7

R4(config-router)#network 13.13.13.0 0.0.0.255 area 7

R4(config-router)#network 14.14.14.0 0.0.0.255 area 7

R4(config)#exit


fitrahkanugrah.blogspot.com

3. Tabel Routing

Setelah semua konfigurasi selesai, sekarang kita kita akan meng-konfirmasi dan melihat tabel routing pada tiap-tiap router untuk melihat apakah konfigurasi ospf yang telah dilakukan tadi telah terdaftar & bekerja / belum.

Untuk mengeceknya, gunakan perintah :

R1#sh ip route 

  • R1
R1#sh ip route

Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile,   B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets                                       
C 10.10.10.0 is directly connected, FastEthernet0/0
11.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 11.11.11.0 is directly connected, FastEthernet0/1
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 12.12.12.0 [110/2] via 11.11.11.2, 01:22:08, FastEthernet0/1
13.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 13.13.13.0 [110/3] via 11.11.11.2, 01:17:23, FastEthernet0/1
14.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 14.14.14.0 [110/4] via 11.11.11.2, 01:14:59, FastEthernet0/1

fitrahkanugrah.blogspot.com
                                                                                                      
Terlihat pada tabel routing di atas, bagian yang di blok merah bertanda "O" ini merupakan route untuk ospf / tabel route yang melakukan routing dengan ospf, apabila tanda ini sudah ada pada tabel routing maka ospf telah bekerja. dan 110 merupakan administrative distance default dari OSPF. Dan pastikan router yang lainnya juga bertanda "O" seperti di atas.

  • R2

R2#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 10.10.10.0 [110/2] via 11.11.11.1, 01:29:49, FastEthernet0/0
11.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 11.11.11.0 is directly connected, FastEthernet0/0
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 12.12.12.0 is directly connected, FastEthernet0/1
13.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 13.13.13.0 [110/2] via 12.12.12.2, 01:24:46, FastEthernet0/1
14.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 14.14.14.0 [110/3] via 12.12.12.2, 01:22:21, FastEthernet0/1

fitrahkanugrah.blogspot.com
  • R3
R3#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile,   B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 10.10.10.0 [110/3] via 12.12.12.1, 01:32:21, FastEthernet0/0
11.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 11.11.11.0 [110/2] via 12.12.12.1, 01:32:21, FastEthernet0/0
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 12.12.12.0 is directly connected, FastEthernet0/0
13.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 13.13.13.0 is directly connected, FastEthernet0/1
14.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 14.14.14.0 [110/2] via 13.13.13.2, 01:29:39, FastEthernet0/1

fitrahkanugrah.blogspot.com
  • R4
R4#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 10.10.10.0 [110/4] via 13.13.13.1, 01:37:31, FastEthernet0/0
11.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 11.11.11.0 [110/3] via 13.13.13.1, 01:37:31, FastEthernet0/0
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O 12.12.12.0 [110/2] via 13.13.13.1, 01:37:31, FastEthernet0/0
13.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 13.13.13.0 is directly connected, FastEthernet0/0
14.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 14.14.14.0 is directly connected, FastEthernet0/1

fitrahkanugrah.blogspot.com

4. Pengetesan 

Setelah selesai melakukan konfigurasi, kini kita akan melakukan pengetesan. untuk pengetesan saya akan mencoba melakukan perintah ping dari router 1 ke router yang berbeda network yakni Router 4. Apabila sebelum kita melakukan konfigurasi ospf router hanya bisa melakukan ping dengan router lain yang masih berada dalam 1 network saja, namun setelah kita menambahkan perintah OSPF maka sesama router yang berbeda jaringan dapat berkomunikasi. 



Terlihat pada gambar di atas proses ping success, ini menandakan konfigurasi ospf yang telah dilakukan berhasil.


Mungkin sekian materi untuk lab kali ini, mohon maaf untuk semua kekurangan dan keterbatasannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

1 komentar:

  1. Nambahin lagi :v OSPF adalah routing protocol yang berfungsi untuk mendistribusikan atau sharing informasi Routing antar satu Router dengan Router lainnya, informasi Routing itu berupa Network-Network yang dimiliki oleh masing-masing Router misalnya R1 memiliki network 10.10.10.0 dan ingin dibagikan pada R2 agar R2 dapat mengetahuinya,

    OSPF termasuk protokol Interior Gateway Protocol yang artinya OSPF hanya dapat mengatasi jaringan dalam satu Autonomous System yang sama saja, dan Link State Routing Protokol artinya OSPF tidak hanya mengirimkan informasi network yang dimiliki saja tetapi informasi link atau interface yang dimiliki Router seperti alamat IP interface, Router siapa yang terhubung dengan interface itu, dll.

    Dah :v

    BalasHapus