Sekarang kita akan mempelajari mengenai backup, restore, export, dan juga import pada mikrotik. Untuk mempersingkat waktu kita langsung aja ke tkp. Bismillah
Backup
1) Pertama disini saya akan coba backup terlebih dahulu. pada backup kali ini saya membackup satu konfigurasi IP Address.
2) Kemudian sekarang kita coba backup melalui terminal pada winbox dengan perintah system backup save name="namafile" Nah, untuk melihat daftar filenya kita bisa gunakan perintah file print.
3) Hasil backup tersebut juga bisa kalian liat pada tab Files yang ada pada winbox, berikut gambarannya.
4) Setelah dibackup coba lakukan konfigurasi untuk pengetasan perubahan apa yang nanti akan terjadi pada saat file backup tersebut di restore.
Restore
1) Sekarang coba Restore file Backupnya
2) Kemudian secara otomatis winbox akan me-restart, untuk itu kita klik Recconect untuk terhubung kembali dengan router melalui winbox.
3) jika Router sudah reboot, lakukan pengecekan kembali.
BACKUP OTOMATIS
1) Pertama, klik menu system kemudian pilih script.
2) Setelah itu, pada tab script tambahkan script baru kemudian beri nama untuk script tersebut. setelah itu pada kolom source isikan syntak untuk membackup konfigurasi.
3) Sekarang pindah ke tab System Schedule untuk membuat jadwal backup otomatis
4) Pada Schedule, klik add (+) kemudian isikan nama schedulenya (bebas).
Start Date itu menunjukan pada tanggal berapa script yang pertama kali dijadwalkan untuk berjalan.
Start Time menunjukan pada waktu kapan script tersebut pertama kali dijalankan.
Interval adalah jangka atau range waktu file script tersebut di update secara otomatis.
5) Bisa kalian lihat pada gambar dibawah ini, file backup otomatis dengan menggunakan system script berhasil berjalan sesuai dengan schedule yang telah ditentukan.
EXPORT
1) Pada contoh ini saya mengexport ip address. Untuk cara export berbeda sedikit dengan backup.
Misalkan kita lakukan perintah export pada menu IP, maka file export tersebut akan menyimpan semua konfigurasi yang ada pada menu IP, baik itu IP address, firewall, dchp server. client dan lain sebagaimya.
Namun pada contoh ini saya melakukan export pada menu ip address, jadi ya file export tersbut nantinya hanya akan menyimpan konfigurasi yang ada pada IP Address.
2) Hasil export tersebut bisa kalin lihat pada menu Files yang tersedia di winbox.
3) Setelah diexport coba lakukan konfigurasi untuk pengetasan perubahan apa yang nanti akan terjadi pada saat file export tersebut di import.
IMPORT
1) Sekarang coba import file yang sudah diexport tadi.
2) Lantas bagaimana jika konfigurasi dari file tersebut sudah terdapat pada router mikrotik? apakah akan tertimpa?
Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf dan semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
0 komentar:
Posting Komentar